Apa yang kurasakan ini
Hanyalah rindu yang tak terbalas
Selama mana pun ku terus tahan
Menunggu dan menanti kau datang
Sehari perjalanan fantasi kau dan aku berlari
Berpegang tangan terkunci hati terpatri mati
Biarpun hanya bermimpi ku di lain dimensi
Tersipu malu senyumanmu ku amati
Siapa gadis itu yang bikin aku buntu
Terngiang gelak ketawa bergema meruntun kalbu
Ini baru satu hari daku ingin cuba lagi
Apakah mungkin kan tiba fitrah cinta kan bersemi
Nanti undur selangkah dulu mata baru bertemu
Jangan kau terbangkan angan ke situ
Biar berbudi bakti bertelepati hati
Biar takdir Ilahi mengalir arah sendiri
Kan ku percaya ini naluri seorang abdi
Gerak nafas detak jantung akal yang menghakimi
Tidak lebih ku pinta berikan ku waktu lagi
Tidak rela ku pergi terbuku hasrat semadi
Apa yang kurasakan ini
Hanyalah rindu yang tak terbalas
Selama mana pun ku terus tahan
Menunggu dan menanti kau datang
Berjuta-juta kali namamu ku seru hingga tidak terkira
Berpuluh ribu tanda citra pesona sukma
Satu dalam sejuta engkau teristimewa
Kau permata terindah yang menghias
dan membiaskan cahaya dan kegelapanku
Terhapus lupus pilu
Kudus embunan kaku
Telus tulus membeku
Meringkuk reput kalbu
Kelu lidah membisu
Tak terlepas lafaz kata yang tersimpan di halaman satu
Cantik sungguh aku terpaku
Imaginasi dan halusinasiku seakan telah bersatu
Engkaulah bidadari
Sinar mortal mentari
Namun ku akur sedar sedang hatimu tak ku miliki
Tak ku melangkah pergi
Tak ku toleh ke kiri
Tak akan ku undur diri
Aku masih di sini setiaku menanti
Walau berganti musim lelah rebahku berdiri
Apa yang kurasakan ini
Hanyalah rindu yang tak terbalas
Selama mana pun ku terus tahan
Menunggu dan menanti kau datang
